Rajin Mengisi TTS Bukan Cara Terbaik untuk Menghindari Pikun
Mengisi TTS (teka-teki silang) diklaim sebagai olahraga otak yang
diyakini ampuh mencegah pikun. Namun untuk mendapat manfaat lebih,
mengisi TTS saja tidak cukup. Olahraga betulan adalah pilihan terbaik
untuk memelihara fungsi otak.
Penelitian terbaru menunjukkan
bahwa aktivitas fisik masih menjadi pilihan terbaik untuk melindungi
otak dari penyusutan. Latihan otak seperti halnya mengisi TTS tetap
bermanfaat, tetapi jangan berharap efeknya akan maksimal kalau tidak
disertai olahraga teratur.
Penelitian terdahulu juga pernah
mengungkap bahwa olahraga bisa memangkas risiko demensia atau pikun
sebesar 30 persen. Mengisi TTS, permainan kartu dan permainan video
games di komputer juga efektif dalam beberapa penelitian lain yang
pernah dilakukan.
Alan Gow, seorang ilmuwan dari University of Edinburgh
mencoba membandingkan efek aktivitas fisik dengan olahraga otak dalam
penelitian terbarunya. Ia melibatkan 638 orang dewasa di Skotlandia yang
lahir tahun 1936, dan diminta mengisi kuesioner pada usia 70 tahun.
Selama
3 tahun, kebiasaan dan gaya hidupnya diamati secara berkelanjutan.
Bukan itu saja, di akhir penelitian para partisipan juga menjalani scan
otak dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk melihat penyusutan yang terjadi di jaringan otak.
Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa para partisipan yang rajin berolahraga
mengalami penyusutan paling sedikit daripada yang jarang bergerak.
Perbedaan volume otak teamati di bagian grey area atau area abu-abu yang
menandakan bahwa sel yang mati lebih sedikit.
"Temuan ini
menunjukkan bahwa olahraga teratur di usia lanjut memegang peran penting
dalam melindungi otak dari proses penuaan," kata Dr Gow yang
mempublikasikan temuannya di jurnal Neurology, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (24/10/2012).
Pikun
merupakan salah satu penyakit degeneratif, yang artinya sulit dihindari
dan hanya bisa ditunda karena merupakan bagian dari proses penuaan.
Penyebabnya ada bermacam-macam, namun kebanyakan dipicu oleh penyakit
Alzheimer's.
SUMBER:http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar