Bernapas Lewat Mulut Bisa Membahayakan Kesehatan
Saat sedang flu, kebanyakan orang sering mengalami hidung tersumbat
sehingga harus bernapas melalui mulut. Tapi dalam kondisi normal
sebaiknya jangan sering-sering bernapas melalui mulut karena bisa
berbahaya untuk kesehatan.
Dalam jangka pendek, bernapas melalui
mulut bisa menyebabkan mulut kering, napas bau dan membuat tidur kurang
nyenyak. Tapi bila Anda terus-menerus bernapas melalui mulut, hal
tersebut bisa lebih parah dan membahayakan kesehatan.
"Bernapas
lewat mulut bisa menggangu amandel dan kelenjar gondok, sehingga akan
membuat Anda makin tersiksa karena sinus menjadi padat yang menyebabkan
penyumbatan lebih lanjut pada saluran udara bagian atas," jelas Dr Yosh
Jefferson, dokter gigi fungsional di New Jersey, dilansir MSNBC, Rabu (12/1/2011).
Dr
Jefferson menjelaskan, ketika mengambil oksigen melalui hidung maka
oksigen akan melewati selaput lendir dan ke dalam sinus, menghasilkan
oksida nitrat yang dibutuhkan tubuh untuk semua otot polos, seperti
jantung dan pembuluh darah.
"Jadi ketika Anda tidak bernapas
melalui hidung, darah Anda sebenarnya tidak mendapatkan semua oksigen
yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik," lanjut Dr Jefferson.
Dr
Jefferson yakin bahwa bernapas melalui mulut sering menjadi akar
penyebab masalah kesehatan dan perilaku yang sering diabaikan, terutama
pada anak usia sekolah.
"Anak-anak yang sering bernapas melalui
mulut cepat merasa lelah, mudah marah dan tidak bisa berkonsentrasi di
sekolah. Mereka mungkin juga didiagnosa dengan ADHD atau hiperaktif,"
jelas Dr Jefferson.
Dan menurut laporan Dr Jefferson yang dipublikasikan jurnal General Dentistry, bernapas melalui mulut yang sering dialami anak-anak bisa mengubah bentuk wajah.
"Bila
kebiasaan bernapas lewat mulut sudah parah, anak bisa mengembangkan apa
yang disebut long face syndrome (sindrom wajah panjang), yaitu wajah
menjadi sempit dan fitur wajah sangat tidak menarik," jelas Dr
Jefferson.
Selain itu, sindrom ini juga membuat amandel menjadi
bengkak. Kadang-kadang posisi rahang juga menjadi aneh untuk menjalankan
fungsi mendapatkan banyak oksigen ke dalam tubuh.
"Ini bisa
terjadi pada orang dewasa, tetapi lebih sering pada anak-anak. Banyak
orang yang menganggap bahwa sindrom ini karena genetika, padahal bukan.
Ini adalah karena kebiasaan bernapas lewat mulut," tutup Dr Jefferson.
SUMBER:http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar