Ini Dia Efek Samping Minum Obat pada Mulut Anda
Minum obat itu tak hanya sekedar meredakan penyakit atau gangguan medis
yang Anda alami namun juga memiliki efek samping seperti halnya sakit
perut atau menyebabkan kantuk. Namun ternyata konsumsi obat juga
berpengaruh terhadap kesehatan mulut.
"Banyak orang yang tak
menyadari hal ini," kata Dr. Gigi Meinecke, seorang dokter gigi yang
berdomisili di Potomac, Md sekaligus jubir Academy of General Dentistry.
Untuk
lebih jelasnya, simak 5 jenis efek samping yang biasa dialami pasien
yang mengonsumsi obat-obatan tertentu berikut cara mengatasinya seperti
dikutip dari health24, Selasa (14/8/2012).
1. Mulut kering
Selain
rasanya tidak nyaman, kondisi mulut kering yang berlebihan juga membuat
mulut Anda rentan terserang infeksi gusi, gigi berlubang dan kerusakan
gigi.
Penyebab:
Ratusan jenis obat-obatan dapat menyebabkan
mulut kering, termasuk antasida, antihistamin, antidepresan,
dekongestan, pereda nyeri, obat tekanan darah tinggi dan penurun
kolesterol serta obat untuk mengatasi urinary incontinence atau
ketidakmampuan diri untuk mengendalikan keluarnya urin.
Solusi:
Minum
air putih atau menghisap es batu secara rutin sepanjang hari dan
meletakkan pelembab ruangan di dalam kamar tidur Anda. Hindari minuman
beralkohol dan pasta gigi yang mengandung natrium sulfat karena dapat
memperburuk kondisi mulut kering Anda.
Tanyakan juga pada dokter
atau dokter gigi apakah Anda bisa menggunakan gel pelembab yang dijual
bebas untuk merangsang produksi air liur atau tidak.
2. Warna gigi berubah
Biasanya perubahan warna giginya tidak terjadi secara menyeluruh.
Penyebab:
Antibiotik seperti tetrasiklin, Cipro dan penisilin.
Solusi:
Jika
perubahan warnanya terjadi di bagian luar gigi, dokter gigi bisa
membersihkannya dengan mudah. Tetapi jika yang berubah adalah warna gigi
di sepanjang garis gusi atau antargigi maka dokter gigi harus
menghilangkan warnanya dengan alat penggosok khusus yang disebut
Prophy-Jet.
3. Gusi tumbuh berlebihan
Beruntung
kondisi ini jarang terjadi namun tak bisa diremehkan begitu saja.
Selain tak sedap dipandang, gusi yang tumbuh berlebih dapat menimbulkan
banyak plak penyebab gigi berlubang dan masalah lainnya.
Menurut
Meinecke, orang-orang yang higienitas mulutnya buruk cenderung mengalami
kondisi ini sebagai respons terhadap konsumsi obat-obatan tertentu.
Penyebab:
Penggunaan obat-obatan anticonvulsant dalam jangka waktu lama, calcium channel blockers (CCB) atau imunosupresan.
Solusi:
Teliti
menggosok gigi dan flossing sangat penting dilakukan saat mengonsumsi
jenis obat-obatan di atas. Jika gigi Anda dipenuhi plak karena
pertumbuhan gusi yang tidak normal maka Anda perlu menemui dokter gigi
lebih sering dari waktu yang biasa direkomendasikan yaitu dua kali
setahun.
4. Gigi gemeretak (bruxism)
Gigi yang bergemeretak atau bergesekan dengan sendirinya dapat mengakibatkan nyeri rahang dan membahayakan enamel gigi.
"Jika
orang-orang biasa mengalaminya di malam hari, bisa jadi mereka malah
tidak menyadarinya," ungkap Meinecke, namun sejumlah orang juga
mengalaminya di siang hari.
Penyebab:
Beberapa jenis serotonin reuptake inhibitor antidepressants (SSRI) tertentu seperti Prozac, Celexa, Paxil dan Effexor.
Solusi:
Mintalah
dokter gigi untuk membuatkan model gigi Anda agar bisa diketahui apakah
perubahan ukuran dan bentuk gigi dari waktu ke waktu bisa berpengaruh
terhadap kondisi gigi bergemeretak yang Anda alami.
Jika hal itu
hanya terjadi di malam hari, menggunakan mouthguard saja sudah cukup
membantu. Sebaliknya, jika kondisi ini terjadi setiap hari dan setiap
waktu, mintalah dokter Anda untuk mengganti antidepresan Anda dengan
obat lain yang bisa dikonsumsi bersama dengan antidepresan untuk
membantu mengurangi efek sampingnya.
5. Pendarahan
Obat-obatan
tertentu dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk membeku sehingga
menyebabkan masalah pendarahan selama Anda menjalani pengobatan mulut.
Penyebab:
Obat-obatan antikoagulan (seperti Coumadin) dan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (seperti Aspirin).
Solusi:
Lakukan
perawatan gigi secara teliti seperti menggosok gigi atau flossing
dengan lembut dan pastikan dokter gigi Anda tahu bahwa Anda mengonsumsi
obat-obatan tertentu sehingga dia bisa melakukan sesuatu untuk
meminimalisir pendarahannya.
"Namun mungkin Anda harus
menghentikan penggunaan obat-obatan itu sebelum selesai menjalani
pembersihan atau perawatan gigi," catat Meinecke.
SUMBER: http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar