Kenapa Orang yang Sudah Tua Lebih Bijaksana?
Semua orang tahu bahwa kakek neneknya akan tampak lebih bijaksana dan
peduli dengan orang lain. Ternyata ada penyebabnya kenapa orang tua
lebih bijaksana. Apa faktornya?
Jawabannya ini karena puncak dari kecerdasan emosional (emotional intelligence) terjadi setelah usia 60 tahun.
Hal
inilah yang membuat generasi lebih tua memiliki kepekaan dan rasa
empati yang lebih tinggi dibanding generasi muda. Karenanya orang tua
lebih melihat sesuatu dari sisi positifnya dalam segala hal termasuk
saat sedang stres.
"Secara meningkat tampak bahwa arti dari pusat
kehidupan adalah hubungan sosial dan saling peduli atau merawat orang
lain," ujar psikolog Profesor Robert Levenson dari University of
California di Berkeley, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (5/1/2011).
Dalam
satu studi, para ilmuwan melibatkan 144 orang dewasa sehat yang berusia
20-an, 40-an dan 60-an tahun untuk melihat reaksi terhadap sesuatu yang
netral, sedih dan juga menjijikkan dari sebuah film. Peserta diminta
mengambil sikap secara objektif, dan fokus pada aspek positif dari apa
yang dilihatnya.
Didapatkan orang yang sudah tua dalam hal ini
kelompok usia 60-an lebih mudah melihat suatu adegan negatif secara
positif. Kondisi ini mengacu pada pengalaman hidup dan juga proses
pembelajaran dari masa lalu. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam
jurnal Psychology and Aging.
Penelitian lain yang dilaporkan dalam jurnal Social Cognitive and Affective Neuroscience juga menunjukkan bahwa orang yang lebih tua memiliki empati yang lebih besar dan lebih sensitif terhadap kesedihan.
"Pada
orang yang berusia lanjut, ia akan mengadopsi perspektif yang berbeda
dan tujuannya lebih fokus pada hubungan interpersonal yang dekat.
Karenanya mereka semakin peka terhadap kesedihan dan rasa empati yang
tinggi," ujar Dr Benjamin Seider.
Prof Levenson menuturkan bahwa
kepekaan yang meningkat terhadap kesedihan tidak menunjukkan peningkatan
risiko depresi, bahkan menjadi tanda sehat. Karena kondisi ini bisa
membantu seseorang menyalurkan emosinya.
SUMBER:http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar