Selasa, 23 Oktober 2012

Olahraga Bisa Cegah Orang Jadi Mata Duitan

Agar dapat hidup sejahtera, semua orang jelas perlu uang. Ada orang yang sebegitunya terobsesi dengan uang sampai-sampai mendapat sebutan mata duitan, semua diukur dengan uang. Tentunya memikirkan uang melulu bisa bikin kepala jadi pusing. Obatnya mudah saja, yaitu sering berolahraga.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise, peneliti dari Jerman meminta relawan melakukan olahraga selama 30 menit berjalan di atas treadmill atau melakukan hanya peregangan saja.

Satu jam kemudian, peneliti meminta peserta untuk mengikuti permainan yang mengharuskan peserta menekan tombol dengan cepat untuk mendapatkan uang 1 euro atau sekitar Rp 12.500. Jika terlambat menekan tombol, peserta akan kehilangan uangnya 1 euro.

Hasilnya menemukan bahwa pada peserta yang berjalan di treadmill, hormon dopaminnya lebih sedikit yang aktif saat mendapat uang ketimbang kelompok lain. Akibatnya peserta jadi tidak terlalu bersemangat saat mendapat uang dibandingkan kelompok yang hanya melakukan peregangan.

Otak juga tidak terlalu bereaksi ketika peserta kehilangan uang. Para peneliti lantas menyimpulkan bahwa olahraga dapat menumpulkan respon otak terhadap uang. Namun efeknya hanya berlangsung selama beberapa jam saja. Efek yang sebentar ini ada baiknya karena orang tentu perlu mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Penelitian ini bukan yang pertama kalinya menemukan bahwa olahraga terbukti mempengaruhi respon tubuh terhadap stimulus dari luar. Sebuah penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal yang sama menemukan olahraga secara dramatis mengubah sikap seseorang terhadap makanan.

Dalam penelitian tersebut, sebanyak 35 orang wanita dibagi menjadi 2 kelompok. Salah satu kelompok diminta melihat gambar makanan setelah olahraga pagi sementara kelompok lainnya diminta melihat makanan di pagi hari tanpa harus berolahraga.

Aktivitas saraf peserta kemudian diukur oleh peneliti. Hasilnya menemukan bahwa setelah melakukan olahraga singkat, keinginan peserta terhadap gambar makanan pun menurun.

"Penelitian ini memberikan bukti bahwa olahraga tidak hanya mempengaruhi pengeluaran energi, tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana orang merespon isyarat makanan," kata peneliti, Profesor LeCheminant James dari Brigham Young University seperti dilansir Daily Mail, Rabu (17/10/2012).

Sebuah penelitian lain di tahun 2011 menemukan bahwa keinginan untuk menyantap makanan menurun setelah melakukan olahraga selama 45 menit. Olahraga dapat mendorong orang untuk menerapkan pola makan sehat karena perubahan otak yang terjadi akan mempengaruhi perilaku.

SUMBER:http://health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar